• UGM
  • IT Center
  • Bahasa Indonesia
    • English
    • Bahasa Indonesia
Universitas Gadjah Mada Bidang Kajian Microeconomics Dashboard
Fakultas Ekonomika dan BIsnis
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Microeconomics Dashboard
    • Stuktur Organisasi
  • Acara
    • Meet the Expert
    • Micro-Economica Talks
    • Sharing Sessions
    • Workshop Series
  • Publikasi
    • Monthly Issue
    • Review Paper
    • Temu Ekonom
    • Kajian
  • Fokus Keilmuan
    • Ekonomika Kependudukan
      • Ekonomika Pernikahan
    • Ekonomika Ketenagakerjaan
    • Ekonomika Olahraga
    • Ekonomika Eksperimen
      • Siapa kami?
      • FAQ
      • Registrasi
    • Ekonomika Kriminalitas
  • Kontak Kami
  • Beranda
  • Pos oleh
Pos oleh :

aimhasjim

The Economics of (Polygyny) Marriage (Part 1): Kajian Teoritis dan Empiris

Ekonomika KependudukanKajian Senin, 17 April 2023

Ditulis Oleh:

Wan Hasjim Omar Jacob Saleh, Ester Dwi Sabtu, Ahmad Taqiyuddin, Qisha Quarina

Bidang Kajian Microeconomics Dashboard
Laboratorium Ilmu Ekonomi FEB UGM

April 2023

Highlights:

  • Teori ekonomi pernikahan dikembangkan pertama kali oleh Gary Becker pada 1973.
  • Eksklusivitas dalam relasi pernikahan dibagi menjadi dua, yaitu monogami dan poligami; dimana keduanya dipengaruhi antara lain oleh faktor budaya, agama, sosial, ekonomi, maupun demografi.
  • Poligami dibagi menjadi dua, yaitu poligini dan poliandri; poligini merupakan rumah tangga dengan satu suami dan lebih dari satu istri, sedangkan poliandri merupakan rumah tangga dengan satu istri dan lebih dari satu suami. 
  • Secara umum, pernikahan poligini cenderung memiliki karakteristik seperti berasal dari status sosial ekonomi yang relatif rendah dan terjadi pada wanita dengan pendidikan rendah.
  • Mayoritas studi empiris terdahulu menunjukkan bahwa praktik poligini berdampak negatif terhadap kesejahteraan keluarga, istri, dan outcome anak; namun, terdapat pula beberapa penelitian yang menunjukkan dampak positif dari praktik pernikahan poligini.
© Microeconomics Dashboard Laboratorium Ilmu Ekonomi FEB UGM. Dilarang menyebarkan dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi kajian ini untuk tujuan komersial tanpa izin dari Microeconomics Dashboard Laboratorium Ilmu Ekonomi FEB UGM.

Pendahuluan

Diskursus mengenai eksklusivitas relasi dalam pernikahan masih terjadi. Eksklusivitas dalam relasi pernikahan dibagi menjadi dua, yaitu monogami dan poligami. Pernikahan monogami dan poligami dipengaruhi antara lain oleh faktor budaya, agama, sosial, ekonomi, maupun demografi, dimana secara bersamaan akan memiliki implikasi terhadap proses pengambilan keputusan dalam rumah tangga, fertilitas, dan child outcomes seperti pendidikan dan kesehatan anak (Kaunza et al., 2022; Rossi, 2018; Strassmann, 2017). Dalam mengkaji isu-isu monogami dan poligami, khususnya poligami, memerlukan dasar teori yang kuat karena permasalahan poligami cukup berbeda dengan monogami. Istri-istri dalam pernikahan poligami, sebagai contoh, dapat mengalami jealousy dalam hal afeksi dan sumber materi dari suami (Adam & Mburugu, 1994; Bahari et al., 2021). Untuk itu, kajian pada edisi kali ini bertujuan untuk mendiskusikan latar belakang teori the economics of marriage, khususnya teori pernikahan poligami, dan studi-studi empiris terdahulu sebagai pengantar kajian topik pernikahan lebih lanjut. read more

Kajian Vol. 1: Menilik Isu dan Urgensi Kesehatan Mental Pekerja Indonesia

Ekonomika KetenagakerjaanKajian Senin, 13 Maret 2023

Ditulis Oleh:

Naufal Mohamad Firdausyan, Ahmad Taqiyuddin, Akmal Shalahuddin, Qisha Quarina
Bidang Kajian Microeconomics Dashboard
Laboratorium Ilmu Ekonomi FEB UGM

Maret 2023

Ringkasan

  • Isu kesehatan mental pekerja patut mendapatkan perhatian khusus, dikarenakan dampak negatif yang dapat ditimbulkan tidak hanya bagi penurunan produktivitas pekerja itu sendiri, tetapi juga dapat memengaruhi perekonomian secara makro. 
  • Hasil olah data SUSENAS periode Maret 2018-2020 mengindikasikan adanya penurunan persentase gangguan kesehatan mental yang dialami oleh pekerja, baik secara agregat maupun menurut jenis kelamin dan kohor kelahiran. 
  • Kajian ini menemukan perbedaan prevalensi gangguan kesehatan mental yang cukup signifikan berdasarkan generasi, dimana generasi baby boomers memiliki prevalensi gangguan kesehatan mental yang jauh lebih tinggi dibandingkan generasi muda, yaitu gen- Y/Milenial dan gen-Z. 
  • Peranan dan kolaborasi berbagai pihak baik dari pemerintah, pemberi kerja, maupun masyarakat merupakan faktor yang sangat penting dalam mencegah, meminimalisasi,  dan mengatasi permasalahan gangguan kesehatan mental pekerja di Indonesia. 

Isu Kesehatan Mental Pekerja: Apa dan Kenapa?

Kesehatan mental menjadi isu yang hangat diperbincangkan beberapa tahun belakangan ini dan tidak kalah pentingnya dengan isu pengangguran yang masih tinggi dalam dunia ketenagakerjaan di Indonesia. Organization for Economic Co-Operation and Development (OECD) pada tahun 2012 memperkirakan sekitar 20 persen orang dewasa usia kerja memiliki masalah kesehatan mental. Sementara itu, berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2017, pekerja industri kecil dan menengah yang mengalami depresi dan insomnia masing-masing sebanyak 60,6 dan 57,6 persen. Lebih lanjut, data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia tahun 2018 menunjukkan prevalensi depresi bagi PNS/TNI/POLRI/BUMN/BUMD, Pegawai swasta, Wiraswasta, Petani/buruh tani, Nelayan, dan Buruh/sopir/pembantu ruta berturut-turut sebesar 2,4, 4,3, 5,1, 5,5, 6,9, dan 5,8 persen. Sementara itu, prevalensi gangguan mental emosional bagi PNS/TNI/POLRI/BUMN/BUMD, Pegawai swasta, Wiraswasta, Petani/buruh tani, Nelayan, dan Buruh/sopir/pembantu ruta berturut-turut sebesar 3,9, 6,3, 7,0, 9,7, 10,8, dan 9,7 persen. Kondisi ini dapat mengindikasikan bahwa masalah kesehatan mental di tempat kerja masih cukup diabaikan oleh beberapa perusahaan di Indonesia (Memish dkk., 2017).  read more

Micro-Economica Talks Series Webinar Vol. 1 – “Pekerja dan Kesehatan Mental Selama Masa Pandemi COVID-19”

Micro-Economica Talks Kamis, 2 Maret 2023

Center for Microeconomics Research and Dashboard FEB UGM meluncurkan program terbaru bernama “Micro-Economica Talks (MET) Series” untuk program seminar di tahun 2023. Adapun pada MET Series #1 ini berbentuk kegiatan webinar (daring) dengan topik “Pekerja dan Kesehatan Mental Selama Masa Pandemi COVID-19”. Topik ini diangkat mengingat masalah kesehatan mental para pekerja menjadi komponen yang perlu untuk diperhatikan dan menjadi komponen penting dari kesejahteraan bahkan setelah adanya Pandemi COVID-19 yang mengharuskan pekerja bekerja secara remote dari rumah masing-masing (work from home) dan harus beradaptasi dengan situasi tersebut. Alih-alih merasa lebih bahagia karena dapat bekerja dari rumah, sebagian pekerja justru mengalami gangguan kesehatan mental karena menghadapi peningkatan beban kerja dan perawatan yang tidak dibayar, tidak adanya uang transportasi dan makan yang berefek pada berkurangnya upah, dan kebijakan lockdown (PSBB/PPKM) yang membatasi aktivitas mereka. Lebih lanjut, stres kerja dan masalah kesehatan mental terkait pekerjaan adalah penyebab banyak gangguan seperti hilangnya produktivitas dan ketidakhadiran. Namun, masih terdapat temuan yang beragam terkait masalah kesehatan mental pekerja. Misalnya, pekerja dengan ketangguhan mental mungkin tetap sehat sekalipun mereka bekerja berjam-jam. Sebaliknya, pekerja dengan masalah kesehatan mental cenderung memiliki produktivitas yang lebih rendah dan pada gilirannya memaksa mereka untuk bekerja lebih lama daripada pekerja yang sehat. Adapun kegiatan ini akan dilaksanakan pada: read more

Recent Posts

  • EVENT RECAP MICDASH – Februari – Juni 2025
  • EVENT RECAP – Participation Of The Microeconomics Dashboard Team
  • Isu Bulanan Bagian 3: Memahami Angka TPT Turun, Benarkah Pasar Kerja Indonesia Membaik?
  • EVENT RECAP – Workshop Policy Paper #1
  • EVENT RECAP – Micro-Economica Talks (MET) #1
Universitas Gadjah Mada

Bidang Kajian Microeconomics Dashboard
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Gadjah Mada
Jln. Sosio Humaniora No.1, Bulaksumur, Yogyakarta, Indonesia 55281
Phone: 081227556133 – Vika
Email: microeconomics.feb@ugm.ac.id

© Bidang Kajian Microeconomics Dashboard

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju