• UGM
  • IT Center
  • Bahasa Indonesia
    • English
    • Bahasa Indonesia
Universitas Gadjah Mada Bidang Kajian Microeconomics Dashboard
Fakultas Ekonomika dan BIsnis
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Microeconomics Dashboard
    • Stuktur Organisasi
  • Acara
    • Meet the Expert
    • Micro-Economica Talks
    • Sharing Sessions
    • Workshop Series
  • Publikasi
    • Monthly Issue
    • Review Paper
    • Temu Ekonom
    • Kajian
  • Fokus Keilmuan
    • Ekonomika Kependudukan
      • Ekonomika Pernikahan
    • Ekonomika Ketenagakerjaan
    • Ekonomika Olahraga
    • Ekonomika Eksperimen
      • Siapa kami?
      • FAQ
      • Registrasi
    • Ekonomika Kriminalitas
  • Kontak Kami
  • Beranda
  • Ekonomika Agrikultur
Arsip:

Ekonomika Agrikultur

EVENT RECAP – Micro-Economica Talks (MET) #1

Ekonomi PublikEkonomika AgrikulturEkonomika KependudukanEkonomika KesehatanEkonomika KetenagakerjaanEkonomika PendidikanMicro-Economica Talks Selasa, 13 Mei 2025

[EVENT RECAP – MET Series #1]
The Center for Microeconomics Research and Dashboard successfully launched the first session of the Micro-Economica Talks (MET) Series, carrying the theme: “Just Transition & Climate Change: The Role of Social Protection and Impacts on Workers.”

Held over two insightful days: Wednesday, 19 March 2025 and Thursday, 20 March 2025. This event brought together students, researchers, and practitioners to critically explore the intersection of energy transition, climate policy, and social protection. read more

Monthly Issue Vol.1: The Implementation of 8 Quick Win Programs

Ekonomi PublikEkonomika AgrikulturEkonomika KependudukanEkonomika KesehatanEkonomika KetenagakerjaanEkonomika PendidikanEkonomika TeknologiMonthly IssuePublikasi Jumat, 7 Maret 2025

Author: Raniah Salsabila, Fitra Anas, Qisha Quarina

Maret 2025

Indonesia is pushing forward with its bold 8 Quick Win Programs, aimed at transforming public welfare through critical initiatives like Free Nutritious Meals (MBG), Free Health Check-ups, and Agricultural Land Productivity Enhancement. These programs target malnutrition, healthcare accessibility, and food security, focusing on empowering vulnerable communities across the nation.

How can these initiatives reshape Indonesia’s future by tackling poverty, stunting, and inequality? Dive into the full report to understand how strategic investments in health, education, and agriculture are driving a more resilient and sustainable Indonesia. read more

Edisi Khusus Policy Paper Kelas Ekonomika Pembangunan 1 Program Sarjana: Agricultural Economics: Command Agriculture (Special Maize Programme): Kebijakan Substitusi Impor di Tengah Krisis Ketahanan Pangan di Zimbabwe

Ekonomika AgrikulturEkonomika KesehatanEkonomika KetenagakerjaanKajian Senin, 17 Februari 2025

Penulis: Erida Wulan Sari (1)
Reviewer: Raniah Salsabila (2), Qisha Quarina (2)

(1) Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada;
(2) Bidang Kajian Microeconomics Dashboard, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada

Februari 2025

Highlights:

  • Pertanian, khususnya pertanian jagung, memainkan peran penting dalam perekonomian Zimbabwe. Sekitar dua pertiga penduduk Zimbabwe baik secara langsung maupun tidak langsung bekerja dan bergantung pada sektor pertanian.
  • Saat ini Zimbabwe mengalami defisit produksi jagung dan ketahanan pangan. Ketimpangan produksi dan konsumsi jagung yang semakin melebar sejak tahun 2000 menunjukkan bahwa Zimbabwe semakin rawan pangan. Tingkat kerawanan pangan yang parah menunjukkan kemungkinan besar berkurangnya asupan makanan, sehingga dapat menyebabkan kekurangan gizi yang lebih parah, termasuk kelaparan.
  • Kondisi tingginya tingkat kerawanan pangan dan kurangnya pasokan jagung mengharuskan pemerintah Zimbabwe melakukan impor dan semakin bergantung dengan pasokan jagung dari negara lain. Hal ini mendorong pemerintah Zimbabwe memperkenalkan program Command Agriculture (CA) melalui Special Maize Programme for Import Substitution (SMPIS) pada tahun 2016 untuk mengembalikan tingkat produksi pertanian sehingga mencapai swasembada jagung nasional, mencegah kelaparan, serta mengurangi impor jagung.
  • Di sisi lain, program SMPIS memicu perdebatan mengenai dampaknya terhadap perekonomian negara. 
  • Maka dari itu, terdapat beberapa diskusi kebijakan untuk meningkatkan kontribusi program, antara lain (1) memberikan subsidi dalam jangka panjang melalui pelatihan untuk meningkatkan skill/keterampilan, (2) diperlukan upaya ketahanan pangan berpusat pada pertanian tangguh terhadap iklim, (3) kriteria penerima manfaat program harus bersifat netral dan memprioritaskan petani yang terbukti memiliki kapasitas, serta (4) memperkuat institusi kelembagaan yang mendukung agenda transformasi pertanian.
  • read more

    Edisi Khusus Policy Paper Kelas Ekonomika Pembangunan 1 Program Sarjana: Agricultural Economics: Evaluasi Kebijakan Angola: Farmers Field School untuk Perkembangan Agrikultur

    Ekonomika AgrikulturKajian Jumat, 16 Agustus 2024

    Penulis: Bahira Berliani (1)
    Reviewer: Raniah Salsabila (2), Qisha Quarina (2)

    (1) Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada
    (2) Bidang Kajian Microeconomics Dashboard, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada

    Agustus 2024

    Highlight:

  • Angola merupakan salah satu negara berpendapatan menengah ke bawah yang bergantung pada sektor minyak dan memerlukan diversifikasi ekonomi. Di samping itu, Angola memiliki sumber daya pertanian yang kaya, seperti lahan subur yang luas, pasokan air untuk irigasi, iklim yang mendukung, serta tradisi melakukan swasembada pertanian. 
  • Dalam rangka pengembangan sektor agrikultur di Angola, sejak tahun 2005 pemerintah mengimplementasikan program Farmers Field School (FFS) yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas agrikultur melalui pemberdayaan petani skala kecil. 
  • Saat ini, Angola telah memperluas wilayah produksi dan cakupan lahan pertanian sehingga hasil pertanian di Angola terus mengalami peningkatan selama 4 (empat) dekade terakhir, namun konsumsi pupuk masih di bawah jumlah yang direkomendasikan. 
  • Di sisi lain, separuh dari angkatan kerja terserap di sektor pertanian, serta perempuan merupakan penyedia tenaga kerja terbanyak di sektor tersebut. Namun demikian, masih terdapat permasalahan kualitas pendidikan dan kesetaraan gender sehingga menjadi kendala dalam upaya meningkatkan sektor pertanian dari aspek ketenagakerjaan. 
  • Studi evaluasi menggunakan metode Difference-in-Difference yang dilakukan oleh World Bank (2023) menunjukkan bahwa program FFS terbukti efektif dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Rata-rata produktivitas hasil panen 6 tanaman sebelum dan sesudah program yang dialami petani FFS meningkat 104% dibandingkan 20% pada petani non-anggota FFS. 
  • Sementara itu, terdapat beberapa langkah yang direkomendasikan dalam rangka meningkatkan manfaat program, antara lain (1) memperluas lokasi implementasi program, (2) memasukkan solusi pertanian berketahanan iklim, (3) mendiversifikasi cakupan FFS ke budidaya perikanan, peternakan, dan kehutanan, dan (4) mengadvokasi reformasi lahan.
  • read more

    Recent Posts

    • EVENT RECAP – Workshop Policy Paper #1
    • EVENT RECAP – Micro-Economica Talks (MET) #1
    • Monthly Issue Vol.2: Just Energy Transition in Indonesia’s Coal Sector
    • Rilis Booklet BISSA
    • Special Edition Policy Paper Development Economics Class: Urban & Labor Economics: The Role of The Urban Informal Sector in India’s Economy
    Universitas Gadjah Mada

    Bidang Kajian Microeconomics Dashboard
    Fakultas Ekonomika dan Bisnis
    Universitas Gadjah Mada
    Jln. Sosio Humaniora No.1, Bulaksumur, Yogyakarta, Indonesia 55281
    Phone: 081227556133 – Vika
    Email: microeconomics.feb@ugm.ac.id

    © Bidang Kajian Microeconomics Dashboard

    KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

    [EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju